Bentrok Antarpesilat di Sekitar Jembatan Layang Jenggolo Memakan Korban

Jember – Seorang pemuda menjadi korban penganiayaan saat berada di sebuah warung kopi (warkop) di sekitar Jembatan Layang Jenggolo. Kejadian tersebut menggegerkan warga sekitar dan menambah daftar panjang konflik antarpesilat. Sabtu (18/1/2025)
Seorang saksi, Ardi, penjaga warkop, menjelaskan bahwa insiden ini melibatkan sekelompok pengendara motor yang diduga berasal dari kelompok perguruan silat tertentu yang Awalnya mereka melintas dari arah selatan ke utara dengan membawa bendera perguruan. Sebagian besar berboncengan.
“Awalnya mereka melintas dari arah selatan ke utara dengan membawa bendera perguruan. Sebagian besar berboncengan,” ungkap Ardi pada Minggu (19/1/2025).
Korban, Rendy Saputra, diketahui tengah nongkrong bersama dua temannya sejak pukul 21.00 WIB di warkop tersebut korban pamit membeli nasi goreng di kios seberang. Namun, tak lama kemudian, dia kembali dengan kondisi sempoyongan, tubuh penuh darah.
“Saat itu, korban nongkrong bersama dua temanya lalu pamit membeli nasi goreng di kios seberang. Tapi setelah itu, dia kembali dengan kondisi sempoyongan, tubuh penuh darah,” tambah Ardi.
Rendy menderita luka bacok di kepala bagian belakang dan punggung. Menurut warga yang berada di lokasi, Ahmad, korban sempat meminta tolong sebelum terjatuh di depan warkop.
“Dia sempat meminta tolong sebelum terjatuh di depan warkop yang langsung dikerumuni teman-temannya. Katanya dibacok pakai celurit oleh orang dari kelompok motor itu,” jelas Ahmad.
Kapolsek Jenggolo, AKP Tri Harsono, sudah membawa korban ke rumah sakit terdekat. Mereka juga sedang menyelidiki pelaku dan motifnya, apakah ini murni bentrok antarperguruan atau ada faktor lain .
“Korban sudah kami bawa ke rumah sakit terdekat. Kami juga sedang menyelidiki pelaku dan motifnya, apakah ini murni bentrok antarperguruan atau ada faktor lain,” kata Kapolsek.
Korban diketahui merupakan warga Kecamatan Wuluhan, Jember. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan di wilayah mereka.(DEWI)