Gelar Aksi Damai, Masyarakat Nahdliyin dan Tokoh Agama di Jelbuk Tolak KKN Mahasiswa STDI Imam Syafi’i

JEMBER – Berbagai penolakan terhadap mahasiswa KKN STDI Imam Syafi’i bermunculan di Kabupaten Jember, salah satunya kecamatan Jelbuk. Penolakan itu muncul dari masyarakat dan tokoh agama yang ada di Kecamatan Jelbuk.
Pada hari selasa, (30/07/2024) masyarakat nahdliyin dan tokoh agama yang tergabung dalam aliansi Masyarakat Nahdliyin di Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember menggelar aksi damai di Masjid Al-Barokah Jelbuk. Aksi damai tersebut merupakan buntut dari penolakan masyarakat nahdliyin dan tokoh agama terhadap KKN mahasiswa STDI Imam Syafi’i yang melakakukan KKN di Desa Sukojember dan Desa Sucopangepok Kecamatan Jelbuk.
Sebelumnya, perwakilan masyarakat dan tokoh agama yang tergabung dalam aliansi Masyarakat Nahdliyin tersebut telah dua kali melakukan audiensi dengan muspika Kecamatan Jelbuk, namun hasil dari audiensi tersebut diduga belum ditindak lanjuti, sehingga dilakukan aksi damai.
“Aksi damai ini merupakan buntut dari penolakan kita yang telah dilakukan beberapa hari yang lalu ke pihak pemerintah kecamatan Jelbuk. Namun aksi damai ini tidak jadi kami lakukan di kantor kecamatan, cukup kita lakukan di Masjid Al-barokah dengan melakukan Do’a bersama untuk keselamatan bangsa dan agama. Karena alhamdulilllah, ternyata penolakan kita sudah di tindak lanjuti hari ini juga oleh pihak pemerintah, dan mahasiwa KKN sudah dipulangkan,” ungkap Ali Mustofa selaku koordinator lapangan dalam aksi damai ini.
Ali mengatakan, masyarakat menolak kegiatan KKN STDI Imam Syafi’i dikarenakan masyarakat resah terhadap ajaran dan ideologi yang mereka anut.
“Masyarakat resah dengan ajaran dan ideologi mereka yang diduga menganut aliran wahabi . Sehingganya dikhawatirkan dapat mengancam keutuhan NKRI serta amaliah dan ajaran islam ahlussunah wal jama’ah yang dianut oleh masyarakat di kecamatan Jelbuk.”
Sementara Marsoto, salah satu tokoh agama berharap bagaimana masyarakat di kecamatan Jelbuk tetap tenang dan kondusif.
“Saya harap masyarakat bisa tenang dan kondusif, kedepan kita akan terus bersama-sama untuk menjaga wilayah tercinta kita ini dari aliran dan paham-paham yang tidak sesuai dengan ajaran dan amaliah yang kita anut. yaitu ajaran yang telah diwariskan oleh leluhur dan para ulama di kecamatan Jelbuk ini.” Jelasnya. (PUTRI)