Forum CSR Kabupaten Jember Berkomitmen Tangani Anak Tidak Sekolah

JEMBER – Forum Corporate Social Responbility (CSR) Kabupaten Jember mengadakan pertemuan yang bertujuan menjalin komunikasi dan integrasi terkait Penanganan Anak Tidak Sekolah (P-ATS) kabupaten Jember dilaksanakan di Dira Cafe Argopuro Jember. Selasa (30/07/2024)
Acara ini dihadiri oleh berbagai tamu undangan, termasuk perwakilan dari pemerintah daerah, LSM, komunitas pendidikan, dan perwakilan desa dari kecamatan yang menjadi pilot proyek P-ATS.
Peserta dalam pertemuan tersebut mencakup perwakilan dari delapan desa di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Sumberbaru, Mumbulsari, Tempurejo, dan Semboro. Data awal menunjukkan bahwa di Kecamatan Sumberbaru terdapat 532 ATS, Mumbulsari 324 ATS, Tempurejo 104 ATS, dan Semboro 69 ATS. Setiap kecamatan mencakup 1000 kepala keluarga, dan setiap desa maksimal 500 kepala keluarga yang didata.
Penyelenggara acara menjelaskan bahwa alasan utama anak-anak tidak sekolah adalah karena masalah ekonomi. Hal ini menyebabkan banyak keluarga tidak mampu membiayai pendidikan anak-anak mereka.
“Masalah utama yang dihadapi saat ini adalah keadaan ekonomi yang kurang mendukung pembiayaan sekolah,” ungkap salah satu penyelenggara acara.
Dalam wawancara dengan beberapa peserta, mereka menyatakan harapan besar terhadap program ini. Mereka berharap anak-anak yang tidak bersekolah bisa kembali mendapatkan pendidikan yang layak dan dapat meningkatkan taraf hidup keluarga mereka.
“Kami sangat berharap program ini bisa membawa perubahan positif bagi anak-anak kami,” kata salah satu peserta yang merupakan perwakilan dari desa Sumberbaru.
Forum CSR Kabupaten Jember telah merancang roadmap untuk menangani ATS. Pada bulan Juli 2024 dilakukan pendataan dan verifikasi data ATS, dilanjutkan dengan rekonfirmasi dan pengembalian pada bulan Agustus 2024. Pendampingan dan monitoring akan berlangsung dari September 2024 hingga Juni 2025.
Tujuan dari roadmap ini adalah untuk memastikan konsistensi dan keberlanjutan siswa ATS dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar serta memantau perkembangan hasil belajar mereka.
“Komitmen kami adalah memastikan anak-anak ini kembali ke sekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak,” pungkas penyelenggara acara. (Dewi)