Tutup Iklan X

DP3AKB Jember Gelar Edukasi KB dan Kesehatan Reproduksi di Pasar Tradisional

Foto : Dewi Tapalkudahits.id

Jember – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember mengadakan kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) tentang Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi. Kegiatan ini berlangsung di Pasar Tradisional Desa Cumedak, Kecamatan Sumberjambe. Rabu (26/02/2025).

Acara ini dihadiri oleh PLT Kepala DP3AKB Jember, Poerwahjoedi, serta para tenaga kesehatan dan penyuluh KB. Selain itu, kegiatan ini melibatkan pedagang pasar, pengunjung, khususnya ibu hamil dan ibu yang memiliki balita, serta siswa dan mahasiswa yang berada di sekitar lokasi pasar.

Dalam sambutannya, Poerwahjoedi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari surat Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur terkait pelayanan KB dan kesehatan reproduksi di pasar tradisional, yang dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.

“Hari ini di Kecamatan Sumberjambe ada sebanyak 75 akseptor dengan rincian IUD 1 akseptor dan implan 74 akseptor,” ujarnya.

Seorang ibu rumah tangga yang mengikuti pelayanan KB di lokasi merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini karna Biasanya dia harus pergi ke puskesmas untuk pelayanan KB, tapi kali ini bisa langsung di pasar.

“Biasanya saya harus pergi ke puskesmas untuk pelayanan KB, tapi kali ini bisa langsung di pasar, jadi lebih mudah,” ungkapnya.

Selain pelayanan KB, edukasi tentang pencegahan stunting dan pentingnya KB juga diberikan kepada masyarakat, termasuk pedagang dan pengunjung pasar. Para siswa dan mahasiswa yang kebetulan berada di pasar juga mendapatkan informasi seputar kesehatan reproduksi.

Poerwahjoedi menekankan pentingnya KB dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi risiko kematian ibu serta bayi. Ia menyampaikan bahwa Kegiatan pelayanan ini adalah bentuk pelayanan masyarakat agar lebih mudah mendapatkan akses KB

“Kegiatan pelayanan ini adalah bentuk dari pelayanan jemput bola agar masyarakat lebih mudah mendapatkan akses KB,” kata Poerwahjoedi.

Masyarakat harus mengetahui tentang pentingnya KB dan kesehatan reproduksi semakin meningkat, sehingga dapat berkontribusi pada kesejahteraan keluarga dan pencegahan stunting di Kabupaten Jember. (Dewi)