Tutup Iklan X

Pemkab Jember Serahkan Honorarium Guru Ngaji dan Modin, Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan

Foto : Dewi Tapalkudahits.id

Jember – Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto, ST., IPU., ASEAN Eng., bersama KH. MB. Firjaun Barlaman. Melaksanakan Penyerahan simbolis honorarium guru ngaji muslim dan non-muslim serta modin. Acara tersebut berlangsung di Pendopo Wahyawibawagraha, Kabupaten Jember. Kamis (12/12/2024)

Acara ini dihadiri oleh perwakilan guru ngaji muslim dan non-muslim, para modin, serta sejumlah pejabat daerah. Kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Jember, Bank Jatim, dan BPJS Ketenagakerjaan menjadi pendukung utama dalam kegiatan ini.

Guru ngaji dan modin dari seluruh wilayah Jember menjadi peserta dalam acara ini. Mereka mendapatkan honorarium serta perlindungan BPJS Ketenagakerjaan yang diberikan tanpa memotong besaran honorarium.

Dalam sambutannya, Bupati Hendy menegaskan bahwa pemberian ini bukanlah bentuk bantuan sosial (bansos), melainkan honorarium resmi dari pemerintah daerah. Dengan adanya program ini, guru ngaji di Kabupaten Jember akan menerima honorarium secara rutin setiap tahunnya.

“Yang diberikan kepada guru ngaji muslim dan non-muslim ini bukan bansos, tetapi sudah diganti menjadi honorarium. Maka dengan ini guru ngaji akan mendapatkan honorarium setiap tahunnya,” ujar Bupati Hendy.

Bupati juga mengungkapkan rencana pemerintah untuk meningkatkan honorarium guru ngaji pada tahun 2025 menjadi Rp2,5 juta per tahun, naik dari sebelumnya Rp1,5 juta per tahun. “Ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan semangat guru ngaji hingga bisa membentuk anak-anak yang taqwa,” tambahnya.

Seorang guru ngaji, Siti Rohmah, mengungkapkan rasa syukurnya atas program ini. “Kami sangat bersyukur dengan perhatian pemerintah. Program ini membantu meringankan beban kami sekaligus memberikan semangat untuk terus mengajar anak-anak dengan lebih baik,” ujarnya.

KH. MB. Firjaun Barlaman turut mengingatkan para guru ngaji agar tidak mengubah tujuan utama dalam mengajar hanya karena adanya honorarium ini. “Jangan sampai tujuan dan kapasitas mengajar kita berubah karena honorarium ini. Tetap utamakan nilai keikhlasan dalam mengajar,” pesannya.(DEWI)